Yenny Wahid Pertanyakan Kebijakan Kenaikan PPN 12 Persen di Indonesia Saat Haul Gus Dur 2024: Apakah Ini Bijak?

Tangkap layar video yang memperlihatkan putri Gus Dur, Yenny Wahid sedang berbicara
Tangkap layar video yang memperlihatkan putri Gus Dur, Yenny Wahid sedang berbicara Source: (Foto/Instagram/@haulgusdur2024)

Nasional, gemasulawesi - Putri Gus Dur, Yenny Wahid, memberikan pandangannya terkait kebijakan pemerintah yang akan menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada awal tahun 2025.

Pendapat tersebut disampaikan Yenny saat menghadiri peringatan Haul Gus Dur 2024 di Jakarta pada Sabtu, 21 Desember 2024.

Yenny mempertanyakan kebijakan tersebut dengan nada kritis. "Apakah ini (kenaikan PPN) bijak?" ujar Yenny Wahid.

Lebih lanjut, Yenny membandingkan langkah Indonesia dengan kebijakan di negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Baca Juga:
Menko Zulhas Sebut Petani Indonesia Tak Terurus 28 Tahun Terakhir, Said Didu: Orang Ini Benar-benar Penjilat Ulung

Ia menyoroti bahwa Singapura memberikan bantuan tunai langsung kepada rakyatnya, sementara Vietnam memilih untuk menurunkan pajak sekaligus mengurangi jumlah pejabatnya.

Sebaliknya, ia menyatakan bahwa Indonesia justru mengambil langkah berbeda yang dianggap membebani masyarakat.

"Singapura berikan bantuan tunai kepada rakyatnya. Vietnam turunkan pajak dan memperkecil jumlah pejabatnya. Namun Indonesia mengambil langkah sebaliknya," ungkap Yenny Wahid.

Sebelum menyinggung soal kenaikan PPN, Yenny menekankan bahwa masyarakat Indonesia saat ini tengah berada dalam kondisi sulit akibat tekanan ekonomi.

Baca Juga:
Soroti Menko Yusril yang Sebut Koruptor Dipenjara Tidak Untungkan Negara, Umar Hasibuan: Welcome to The Jungle

Menurutnya, harga kebutuhan pokok yang terus naik telah menurunkan daya beli masyarakat, bahkan mendorong kelas menengah ke bawah garis kemiskinan.

Yenny menambahkan bahwa banyak rakyat yang tidak menginginkan kenaikan PPN ini dan menegaskan bahwa jika Gus Dur masih hidup, beliau akan berdiri di sisi rakyat kecil untuk menentang kebijakan tersebut.

"Jika Gus Dur masih ada, saya yakin beliau bakal berdiri bersama dengan rakyat kecil dan mengatakan, hentikan rencana ini," tegas Yenny Wahid.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya telah memberikan penjelasan terkait kebijakan kenaikan PPN ini.

Baca Juga:
Tanggapi Kebijakan Kenaikan PPN 12 Persen di Indonesia, Mahfud MD: Rakyat Sekarang Banyak yang Menjerit

Menurutnya, langkah tersebut merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk meningkatkan penerimaan negara demi menjaga stabilitas ekonomi nasional.

Sri Mulyani juga menjelaskan bahwa kebijakan ini bersifat selektif dan hanya menyasar barang dan jasa yang tergolong mewah atau premium.

Pemerintah berharap, dengan kebijakan ini, penerimaan negara dapat lebih optimal untuk mendukung berbagai program pembangunan.

Namun, hal ini tetap menuai pro dan kontra di tengah masyarakat, terutama dari mereka yang merasa keberatan dengan dampak kenaikan pajak terhadap biaya hidup sehari-hari. (*/Risco)

...

Artikel Terkait

wave

Menko Zulhas Sebut Petani Indonesia Tak Terurus 28 Tahun Terakhir, Said Didu: Orang Ini Benar-benar Penjilat Ulung

Said Didu menanggapi Menko Pangan, Zulhas yang baru-baru ini menyebut petani di Indonesia tidak terurus selama 28 tahun terakhir

Soroti Menko Yusril yang Sebut Koruptor Dipenjara Tidak Untungkan Negara, Umar Hasibuan: Welcome to The Jungle

Pegiat medsos, Umar Hasibuan menyoroti pernyataan Menko Yusril Ihza Mahendra mengenai koruptor yang dipenjara tidak membuat negara untung

Tanggapi Kebijakan Kenaikan PPN 12 Persen di Indonesia, Mahfud MD: Rakyat Sekarang Banyak yang Menjerit

Tanggapi kenaikan PPN, Mahfud MD tidak ingin menjadi bagian yang pro maupun kontra, namun Mahfud menyebut rakyat sekarang menjerit

Sebut Negara dan Rakyat Alami Kesulitan, Said Didu Minta Sri Mulyani Tanggung Jawab: Sudah Jadi Menkeu 20 Tahun

Pegiat medsos, Said Didu meminta Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani ikut bertanggung jawab atas kesulitan yang dialami negara dan rakyat

Mendagri Sebut Anggaran Stunting Rp 10 M Tetapi Diterima Rakyat Rp 2 M, Susi Pudjiastuti: Terlalu Banyak untuk Rapat

Susi Pudjiastuti soroti Mendagri RI, Tito Karnavian yang menyebut bahwa dari anggaran Rp10 M untuk stunting, hanya Rp2 M saja untuk rakyat

Berita Terkini

wave

Tragedi Cakung: Suami Bakar Istri hingga Tewas, Diduga Konsumsi Narkoba saat Ditangkap

Seorang pria di Cakung membakar istrinya hingga tewas karena masalah sepele, diduga dalam pengaruh narkoba.

Menhut Perketat Pengawasan Izin Kawasan Hutan Demi Seimbangkan Ekonomi dan Kelestarian Alam

Menhut Raja Antoni tegaskan pengawasan ketat izin hutan agar pembangunan tetap selaras dengan pelestarian lingkungan.

Kemenkeu Buka Blokir Anggaran Rp168,5 Triliun untuk Dukung Program Prioritas dan Operasional K/L

Kementerian Keuangan buka blokir anggaran untuk program prioritas, operasional K/L, dan percepatan penyerapan belanja negara.

Kebijakan Penempatan Dana Rp200 Triliun Mulai Berdampak, Purbaya: Likuiditas Meningkat, Ekonomi Bergerak

Menkeu Purbaya yakin penempatan dana di lima bank berhasil dorong likuiditas, turunkan bunga, dan gerakkan ekonomi.

Bahlil Tekankan Loyalitas Kader Golkar: Kawal Program Presiden, Jangan Jauh dari Rakyat

Ketum Golkar Bahlil minta kader dukung program Presiden, susun anggaran pro rakyat, dan hadir di tengah masyarakat.


See All
; ;