Luhut Usul Family Office Dibentuk Februari 2025, Eks Stafsus Menkeu RI: Rasanya Kita Akan Dijauhi Investor

Foto Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan ketika di sebuah acara
Foto Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan ketika di sebuah acara Source: (Foto/Instagram/@luhut.pandjaitan)

Nasional, gemasulawesi - Mantan Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo, menyoroti langkah Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, yang berencana mengusulkan pembentukan family office kepada Presiden Prabowo Subianto pada Februari 2025.

Luhut berpendapat bahwa pembentukan family office akan membawa manfaat besar bagi Indonesia, termasuk meningkatkan investasi dan stabilitas pasar keuangan dalam negeri.

Ia menyebutkan bahwa negara-negara seperti Singapura, Abu Dhabi, dan Hong Kong telah menerapkan konsep ini dan berhasil memperkuat daya tarik investasi mereka.

Namun, usulan ini menuai kritik dari Yustinus Prastowo yang mempertanyakan arah kebijakan Luhut.

Baca Juga:
Anggota DPD Komeng Sampaikan Candaan Saat Tanggapi Pagar Laut di Tangerang, Said Didu: Kali Ini Gak Lucu

Melalui cuitan di akun X resminya, @prastow, Yustinus menyatakan kebingungannya terhadap langkah zig-zag Luhut yang sebelumnya ingin mengejar pengemplang pajak dengan teknologi canggih, tetapi kemudian mengusulkan pembentukan family office.

Menurut Yustinus, konsep ini berpotensi menjadi celah bagi praktik penghindaran pajak.

"Saya makin bingung dengan langkah zig zag seperti ini. Baru ngomong heroik akan mengejar pengemplang pajak dg teknologi canggih, lalu usul family office yang jelas akan menjadi celah penghindaran pajak," tulis Yustinus pada Kamis 16 Januari 2025.

Yustinus juga memperingatkan bahwa kebijakan seperti ini dapat berdampak buruk pada iklim investasi di Indonesia.

Baca Juga:
Program Makan Bergizi Gratis Sudah Seminggu, Rocky Gerung Sebut Pemerintah Harus Terima Kritik Habis-habisan

Ia mengungkapkan kekhawatirannya bahwa langkah ini justru bisa menjauhkan investor dari Indonesia. 

"Jika hal begini berlanjut, rasanya kita akan makin dijauhi investor," lanjutnya.

Kritik ini mencerminkan keprihatinan terhadap potensi penyalahgunaan program family office yang justru bertentangan dengan upaya pemerintah untuk memperkuat pengawasan pajak.

Family office sendiri merupakan perusahaan swasta yang bertugas mengelola kekayaan keluarga kaya.

Baca Juga:
Adi Prayitno Soal Siswa SD Medan yang Dihukum Belajar di Lantai Karena Nunggak SPP: Salahnya Para Pejabat Publik

Selain fungsi utamanya dalam manajemen investasi, family office juga berperan dalam pengelolaan pajak, transfer kekayaan, rencana perjalanan, asuransi, hingga filantropi keluarga.

Usulan pembentukan program ini juga tidak terlepas dari meningkatnya jumlah crazy rich di Indonesia dan keinginan untuk menarik investasi dari keluarga-keluarga kaya dunia.

Luhut berpendapat bahwa family office dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi investasi utama di kawasan.

Meski tujuan program ini tampak menjanjikan, perbedaan pandangan antara Luhut dan Yustinus Prastowo menyoroti pentingnya pertimbangan matang dalam penerapan kebijakan yang berpotensi membawa dampak besar terhadap perekonomian dan iklim investasi Indonesia. (*/Risco)

...

Artikel Terkait

wave

Anggota DPD Komeng Sampaikan Candaan Saat Tanggapi Pagar Laut di Tangerang, Said Didu: Kali Ini Gak Lucu

Said Didu menanggapi komentar dari anggota DPD, Komeng terkait pagar misterius sepanjang 30 km di laut Tangerang, Banten

Program Makan Bergizi Gratis Sudah Seminggu, Rocky Gerung Sebut Pemerintah Harus Terima Kritik Habis-habisan

Rocky Gerung menyebut pemerintah harus terbuka dengan banyak kritik terhadap program makan bergizi gratis yang sudah seminggu berjalan

Adi Prayitno Soal Siswa SD Medan yang Dihukum Belajar di Lantai Karena Nunggak SPP: Salahnya Para Pejabat Publik

Pengamat politik, Adi Prayitno salahkan para pejabat publik ketika soroti kasus siswa SD yang dihukum belajar di lantai karena nunggak SPP

Ferdinand Hutahaean Komentari Menteri Ara yang Mengaku Sudah Bangun 40 Ribu Rumah: Ini Tidak Masuk Akal

Ferdinand Hutahaean memberikan tanggapannya terkait Menteri Maruarar Sirait yang sebut pihaknya sudah bangun 40 ribu unit rumah

KPK Enggan Periksa Jokowi Meskipun Diduga Pernah Melindungi Hasto Kristiyanto, Guntur Romli: Mana Berani

Guntur Romli menanggapi kabar terkait KPK yang enggan memeriksa Joko Widodo atau Jokowi yang diduga melindungi Hasto Kristiyanto

Berita Terkini

wave

Menceritakan Kisah Cinta Sejati hingga Maut Memisahkan, Inilah Sinopsis Film Romansa Sampai Titik Terakhirmu

Film Sampai Titik Terakhirmu tayang hari ini, menceritakan kisah cinta antara pasangan viral Shella Selpi Lizah dan Albi Dwizky

Inilah Sinopsis Danyang Wingit Jumat Kliwon, Film Horor tentang Unsur Mistis dalam Budaya Jawa yang Dibintangi Celine Evangelista

Danyang Wingit Jumat Kliwon adalah film horor yang dibintangi oleh Celine Evangelista, berfokus pada unsur mistis dalam budaya Jawa

Janggal, Kejati Sulteng Belum Tetapkan Tersangka Dalam Kasus Dugaan Gratifikasi 500 Juta Tiga Proyek Jalan di Parigi Moutong

Sudah disita Kejati ratusan juta dana dugaan hasil gratifikasi, tapi anehnya belum ada tindaklanjut dari pihak kejaksaan.

Jadi Debut Bunda Corla di Layar Lebar, Inilah Sinopsis Mertua Ngeri Kali, Film Drama Komedi yang Lucu sekaligus Menyentuh Hati

Mertua Ngeri Kali adalah film drama komedi yang menghibur sekaligus menyentuh hati, dibintangi Bunda Corla yang kocak

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu


See All
; ;