KH Cholil Nafis Soal Usulan Anggaran Makan Bergizi Gratis dari Dana Zakat: Secara Akhlaknya Tidak Sesuai

Potret Ketua MUI, KH Cholil Nafis yang baru-baru ini menyoroti usulan anggaran program MBG dari dana zakat
Potret Ketua MUI, KH Cholil Nafis yang baru-baru ini menyoroti usulan anggaran program MBG dari dana zakat Source: (Foto/Instagram/@cholilnafis)

Nasional, gemasulawesi - KH Muhammad Cholil Nafis selaku Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah baru-baru ini memberikan tanggapan terkait usulan penggunaan dana zakat untuk mendanai program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Usulan tersebut awalnya disampaikan oleh Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin, yang menilai dana zakat yang jumlahnya besar di Indonesia dapat dimanfaatkan untuk mendukung program prioritas Presiden Prabowo.

"Saya kemarin juga berpikir kenapa enggak zakat kita yang luar biasa besarnya," kata Sultan pada Selasa, 14 Januari 2025.

Pernyataan ini kemudian menjadi perbincangan publik, dengan banyak pihak mempertanyakan kesesuaian penggunaan dana zakat untuk membiayai program pemerintah tersebut.

Baca Juga:
Soal Kabar yang Sebut Sekolah Diliburkan Selama Bulan Puasa 2025, Mendikdasmen RI: Bukan Libur Ramadan Ya

KH Cholil Nafis menanggapi hal ini melalui cuitan di akun X resminya, @cholilnafis, pada Jumat, 17 Januari 2025.

Ia menjelaskan bahwa, dari segi syariah, penggunaan dana zakat untuk program MBG sebenarnya memungkinkan, tetapi secara akhlak tidaklah sesuai.

"Mungkin secara syariah masih bisa dipilah2 dana zakat utk MBG, tapi secara akhlaknya tak sesuai," tulis Cholil Nafis.

Ia kemudian menjelaskan alasannya, menegaskan bahwa MBG adalah janji kampanye presiden dan merupakan program nasional, bukan bentuk santunan.

Baca Juga:
Politikus PKS Minta KY Periksa Hakim PN Pontianak yang Vonis Bebas WNA Penambang Emas Ilegal: Jangan Nunggu Laporan

"Krn ini (Program MBG) janji kampanye presiden dan program nasional bukan santunan. Khawatir kesannya Indonesia jadi negeri dhu’afa dan hanya muslim. Padahal siswa2nya tak semuanya muslim," lanjut cuitannya.

Pandangan Cholil Nafis ini mendapatkan berbagai respons dari warganet.

Sebagian besar sependapat bahwa dana zakat tidak seharusnya digunakan untuk program pemerintah yang sifatnya umum.

Salah satu warganet menulis, "Sorry to say ini adalah 'Program Prabowo' bukan santunan anak yatim," dari akun @elv***.

Baca Juga:
Presiden Prabowo Perintahkan Cabut Pagar Laut di Tangerang, Denny Siregar: Berarti Bukan Kaleng-kaleng yang Bangun

Tanggapan serupa datang dari akun @kfi***, yang menyatakan, "Tidak semua pembayar Zakat setuju jika dana zakatnya disalurkan untuk biayai Program Presiden. Kalo benar2 dipaksakan yah lbh baik boikot bayar Zakat via lembaga."

Kritik lain juga menyoroti kemampuan pemerintah dalam merealisasikan program MBG. "Udahlah kibarkan bendera putih kalau gk sanggup program MSG... Janji tinggal janji kalau ujung nya duit nya kaga ada..." tulis akun @non***.

Usulan ini memicu diskusi yang cukup serius di kalangan masyarakat, terutama menyangkut etika dan kepercayaan dalam pengelolaan dana zakat.

Meskipun secara syariah ada celah untuk memungkinkan penggunaan zakat dalam mendukung MBG, pandangan bahwa hal ini kurang sesuai secara akhlak dan dapat menimbulkan kesan negatif bagi Indonesia menjadi perhatian utama.

Hal ini juga menunjukkan pentingnya mempertimbangkan dampak etis dan persepsi masyarakat dalam setiap kebijakan publik yang melibatkan dana umat. (*/Risco)

...

Artikel Terkait

wave

Soal Kabar yang Sebut Sekolah Diliburkan Selama Bulan Puasa 2025, Mendikdasmen RI: Bukan Libur Ramadan Ya

Begini keterangan Mendikdasmen RI, Abdul Mu'ti terkait kabar yang menyebut sekolah bakal libur selama bulan Ramadan 2025

Politikus PKS Minta KY Periksa Hakim PN Pontianak yang Vonis Bebas WNA Penambang Emas Ilegal: Jangan Nunggu Laporan

Politikus PKS, Mulyanto menyoroti vonis bebas kepada WNA penambang emas ilegal serta sikap Komisi Yudisial terkait vonis tersebut

Presiden Prabowo Perintahkan Cabut Pagar Laut di Tangerang, Denny Siregar: Berarti Bukan Kaleng-kaleng yang Bangun

Denny Siregar menyoroti Presiden Prabowo Subianto yang sampai turun tangan untuk mengatasi masalah pagar misterius di laut Tangerang

Cendikiawan NU Nadirsyah Hosen Soal Muhammadiyah yang Polisikan Pemasang Pagar Laut Tangerang: Alhamdulillah

Cendikiawan NU, Nadirsyah Hosen menanggapi kabar Muhammadiyah yang akan melaporkan pemasang pagar misterius di laut Tangerang

Luhut Usul Family Office Dibentuk Februari 2025, Eks Stafsus Menkeu RI: Rasanya Kita Akan Dijauhi Investor

Mantan staf khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo menanggapi Luhut Binsar Pandjaitan yang mengusulkan pembentukan family office

Berita Terkini

wave

Menghadirkan Komedi yang Lebih Meledak dari Film Pertamanya, Inilah Sinopsis Film Agak Laen: Menyala Pantiku

Film Agak Laen akan mendapat bagian kedua berjudul Agak Laen: Menyala Pantiku, yang diklaim akan lebih kocak dari film pertamanya

Akun FB Anonim Ungkap Kuasa Staff Mengatur Proyek di RSUD Undata Palu, Indrawati: Itu Fitnah

Nama Indrawati diungkap akun FB anonim sebagai pengatur proyek di RSUD Undata, disebut sebagai penentu rekanan sekaligus pengumpul fee.

KLH Tegas Tangani Kasus Impor Limbah B3 PT Esun, Pastikan Penegakan Hukum dan Perlindungan Lingkungan

KLH tindak impor limbah B3 ilegal PT Esun di Batam, tekankan bahaya kesehatan, lingkungan, dan komitmen Konvensi Basel.

Forensik Ungkap Luka di Tubuh AR (8) yang Ditemukan Tewas di Kamar Kos Jakarta Utara

Polisi dan RS Polri ungkap hasil forensik kematian AR (8) di kos Penjaringan, dengan luka serius dan investigasi lanjutan.

Tragedi Cakung: Suami Bakar Istri hingga Tewas, Diduga Konsumsi Narkoba saat Ditangkap

Seorang pria di Cakung membakar istrinya hingga tewas karena masalah sepele, diduga dalam pengaruh narkoba.


See All
; ;