Nasional, gemasulawesi - Hasan Nasbi selaku Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan RI menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap akan berjalan di Papua meskipun terdapat ancaman dari Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Pemerintah memastikan bahwa pelaksanaan program tersebut di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Papua, tidak akan terhambat oleh ancaman atau penolakan yang terjadi di beberapa daerah.
Hasan menyatakan bahwa jika ada pihak yang berusaha mengganggu program ini, mereka akan berhadapan langsung dengan aparat keamanan dari TNI dan Polri.
Pernyataan ini dikeluarkan setelah muncul kabar mengenai penolakan terhadap MBG dari sejumlah pelajar di Papua, yang diduga memiliki kaitan dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Program ini sendiri bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan gizi anak-anak di berbagai daerah, terutama di wilayah yang memiliki angka kekurangan gizi tinggi.
Dengan adanya ancaman dari kelompok tertentu, pemerintah menegaskan bahwa negara tidak akan mundur dalam melaksanakan kebijakan yang telah dicanangkan demi kepentingan rakyat.
"Kalau ada ancaman-ancaman seperti itu, mereka akan berhadapan dengan TNI/Polri," jelas keterangan tertulis Hasan Nasbi pada Rabu 5 Februari 2025.
Sementara itu, Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Sjafrie Sjamsoeddin, menegaskan bahwa program MBG di Papua tidak boleh dipolitisasi karena merupakan tugas kemanusiaan yang harus dijalankan.
Menhan memastikan bahwa pemerintah tetap berfokus pada tujuan utama program ini, yakni meningkatkan pemenuhan gizi bagi anak-anak di wilayah-wilayah terpencil.
Untuk menjamin kelancaran dan keamanan pelaksanaan MBG di Papua, Kementerian Pertahanan telah mengerahkan personel dari TNI Angkatan Darat (AD) ke unit-unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Langkah ini diambil sebagai bentuk perlindungan bagi sekolah-sekolah dan anak-anak yang menerima manfaat program.
Keberadaan TNI di lapangan diharapkan dapat memberikan rasa aman dan memastikan bahwa MBG berjalan tanpa hambatan.
Tantangan keamanan di Papua memang masih menjadi perhatian serius pemerintah, terutama dalam pelaksanaan program-program strategis yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
TNI dan Polri memiliki peran penting dalam memastikan stabilitas di wilayah tersebut, termasuk dalam mendukung jalannya program MBG.
Dengan kehadiran aparat keamanan yang terus mengawal program ini, diharapkan anak-anak di Papua tetap bisa mendapatkan manfaat dari kebijakan pemerintah tanpa rasa takut atau ancaman dari pihak-pihak tertentu.
Keberlanjutan MBG di Papua bukan hanya soal distribusi makanan bergizi, tetapi juga mencerminkan komitmen pemerintah dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, khususnya anak-anak.
Keamanan yang terus dijaga oleh TNI dan Polri menjadi faktor utama dalam memastikan bahwa program ini benar-benar dapat dinikmati oleh penerima manfaatnya. (*/Risco)