Nasional, gemasulawesi - Program Sekolah Rakyat turut mendapat apresiasi dari Komisi Nasional Disabilitas (KND) karena dinilai memberikan ruang bagi penguatan pemberdayaan penyandang disabilitas.
KND menilai program ini telah menunjukkan komitmen terhadap prinsip inklusivitas, yakni dengan memastikan bahwa anak-anak penyandang disabilitas juga diberi kesempatan yang setara dalam mengakses pendidikan.
Wakil Ketua Komisi Nasional Disabilitas, Deka Kurniawan, menyampaikan bahwa pihaknya mengapresiasi langkah Gus Ipul yang telah memberikan dukungan besar terhadap program ini.
“Kami memberikan penghargaan sekaligus mendukung penuh program prioritas Presiden, yaitu Sekolah Rakyat,” ujarnya.
Baca Juga:
Sekolah Rakyat: Inisiatif Presiden Prabowo untuk Pendidikan Inklusif dan Berasrama
Apresiasi tersebut diberikan setelah tim dari Komisi Nasional Disabilitas (KND) melakukan kunjungan langsung ke sejumlah titik pelaksanaan Sekolah Rakyat dan berdialog dengan para penyandang disabilitas yang ada di lokasi.
Kelompok disabilitas dipandang sebagai bagian dari masyarakat yang sangat membutuhkan akses pendidikan melalui program ini, sehingga kehadiran Sekolah Rakyat menjadi peluang besar bagi mereka untuk mendapatkan hak belajar yang setara.
Deka menambahkan bahwa banyak penyandang disabilitas beserta keluarganya tergolong dalam kelompok miskin ekstrem, sehingga mereka termasuk yang paling membutuhkan perhatian.
“Sekolah Rakyat memberi mereka secercah harapan baru untuk bisa mengakses pendidikan yang selama ini sulit dijangkau,” ujarnya.
Baca Juga:
Sekolah Rakyat Andalkan AI untuk Gali Potensi Siswa, Siap Cetak Generasi Emas 2045
Menurut Komisi Nasional Disabilitas (KND), program unggulan Presiden RI Prabowo Subianto ini tidak hanya difokuskan pada pengentasan kemiskinan semata.
Lebih dari itu, Sekolah Rakyat juga diharapkan mampu membangkitkan harapan bagi kelompok yang selama ini belum memperoleh akses pendidikan yang memadai.
“Selain memberi dukungan, kami sebagai mitra lembaga negara juga punya tanggung jawab untuk memperkuat hal-hal yang masih perlu diperbaiki,” ujar Deka.
“Sejak April hingga Juni kemarin, kami sudah lakukan asesmen modalitas, mengunjungi berbagai sentra dan lokasi calon Sekolah Rakyat. Kami menjalankan tugas sesuai undang-undang, yaitu melakukan pemantauan dan evaluasi,” lanjutnya.
Baca Juga:
Kemensos Gandeng PPATK Pastikan Bansos Tepat Sasaran dan Efektif
KND juga menyampaikan penghargaan atas komitmen tinggi dan kesungguhan luar biasa dari Kementerian Sosial dalam merancang dan mewujudkan keberhasilan program Sekolah Rakyat ini.
“Sarana dan prasarana yang ramah inklusi itu sangat penting untuk Sekolah Rakyat. Meski sekolah ini bukan khusus untuk penyandang disabilitas, tapi sejak awal masyarakat harus sudah bisa melihat dengan jelas semangat inklusivitas yang dibawa,” ujar Komisioner KND, Kikin Tarigan.
KND menyoroti perlunya perhatian lebih bagi peserta didik penyandang disabilitas yang tergolong dalam kelompok Desil 2.
Salah satu bentuk dukungannya adalah dengan memberikan pembekalan kepada guru dan pendamping yang sejak awal sudah dibekali pemahaman yang jelas mengenai perspektif inklusi terhadap disabilitas.
Menanggapi masukan tersebut, Mensos Gus Ipul menyambutnya dengan terbuka dan positif.
Ia menegaskan bahwa dalam hal pemberdayaan penyandang disabilitas, Kementerian Sosial memiliki peran untuk memfasilitasi dan mendorong berbagai bentuk penguatan kemampuan bagi mereka.
Gus Ipul menyampaikan bahwa misi utama Kemensos adalah memberdayakan, bukan membangun dari nol.
“Misi Kemensos ini kan untuk memberdayakan. “Kita tidak mulai dari membangun gedung baru, tapi mendayagunakan ruangan atau bangunan yang tersedia agar bisa digunakan untuk pemberdayaan,” ujarnya.
Ia juga mendorong agar disusun program pemberdayaan khusus bagi penyandang disabilitas, yang dirancang bersama dan dikoordinasikan dengan KND, mengingat Kemensos selalu mendukung peran KND dalam penguatan kelompok disabilitas dan selaras dengan program sosial yang dijalankan pemerintah.
“Saya terbuka untuk semua saran. Tolong terus dampingi jalannya proses ini, dan untuk teknisnya bisa kita sesuaikan sesuai kebutuhan. Kemudian yang kedua, mohon dibuatkan program pendampingan dan pengawalan Sekolah Rakyat, ditambah dengan aspek pemberdayaan, supaya kita lebih siap ke depannya,” tegasnya. (*/Zahra)