Nasional, gemasulawesi - Presiden Prabowo Subianto menetapkan sasaran agar program makan bergizi gratis (MBG) dapat menjangkau 20 juta penerima sebelum perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025.
Saat berbicara di hadapan para ketua partai politik dan beberapa pejabat negara di Jakarta, Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa dirinya baru saja mendapatkan laporan bahwa jumlah penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah mencapai angka 6,7 juta orang.
Presiden Prabowo, dalam perayaan HUT PKB di Jakarta, menyampaikan bahwa target 20 juta penerima manfaat sebenarnya dijadwalkan tercapai pada akhir Agustus. Namun, ia meminta agar dicari cara untuk mempercepat proses tersebut.
“Mereka bilang, Pak, sepertinya kita bisa lebih cepat dari rencana,” ujarnya.
Baca Juga:
DPR Sahkan 10 RUU Pembentukan Kabupaten/Kota di Gorontalo, Sultra, dan Sulut
Meski begitu, Presiden tetap menekankan pentingnya menjaga kualitas pelaksanaan program.
Ia menegaskan bahwa para pengelola dapur harus dibekali pelatihan yang cukup, dan staf di bagian administrasi serta keuangan juga harus memahami cara mengatur keuangan dengan benar.
“Semua itu tentu memerlukan waktu,” ujar Presiden Prabowo.
Di luar itu, Presiden menyampaikan bahwa timnya yang menangani program Makan Bergizi Gratis (MBG) menunjukkan keyakinan bahwa target 20 juta penerima bisa tercapai lebih awal, bahkan kemungkinan sebelum 17 Agustus 2025, bersamaan dengan perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Baca Juga:
Gunung Semeru Erupsi Lagi, Warga Diminta Waspada Bahaya Awan Panas dan Lahar
“Mereka menyampaikan kepada saya bahwa target ini bisa dipercepat. Kemungkinan besar angka 20 juta bisa kita capai sebelum 17 Agustus, InSya-Allah. Setelah itu, jumlah penerima akan terus meningkat, dan kita semua berharap serta berdoa agar pada Desember tahun ini bisa mencapai 82,9 juta penerima manfaat,” ujar Presiden.
Pada momen yang sama, Presiden Prabowo juga menambahkan bahwa program makan bergizi gratis yang tengah berlangsung di Indonesia turut menarik perhatian negara-negara lain di dunia.
Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa selama kunjungannya ke luar negeri, sejumlah pemimpin negara menunjukkan ketertarikan terhadap program makan bergizi gratis yang sedang dijalankan di Indonesia.
Beberapa bahkan berencana mengirim tim ke Indonesia untuk mempelajari pelaksanaannya.
"Sejumlah pemimpin negara menunjukkan minat dan bahkan ada yang berencana mengirim delegasi ke Indonesia untuk mempelajari bagaimana kita bisa mewujudkan program ini," ucapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa menurut mantan Presiden Brasil, Dilma Rousseff, negaranya memerlukan waktu hingga 11 tahun untuk menjangkau 40 juta anak melalui program serupa. Prabowo menegaskan bahwa Indonesia mengambil pendekatan yang lebih berani.
“Negara lain butuh 11 tahun, kita nekat, kita tahun ini, kita akan buktikan Indonesia, kita menghasilkan penerima manfaat 82,9 juta dalam satu tahun, tetapi tentunya ini harus kita buktikan,” tuturnya.
Program makan siang gratis di Brasil, dikenal sebagai PNAE (Programa Nacional de Alimentação Escolar), telah berjalan sejak 1955 dan kini memasuki usia 70 tahun.
Baca Juga:
Kemenag Sulteng Tekankan Validasi Jabatan ASN Sesuai PMA 32 Tahun 2024
Program ini dikelola oleh FNDE, lembaga di bawah Kementerian Pendidikan Brasil, dan saat ini melayani sekitar 40 juta siswa di 155.000 sekolah negeri.
Pada 2024, anggaran yang dialokasikan untuk program tersebut mencapai 5,5 miliar real Brasil atau sekitar Rp16,3 triliun. (*/Zahra)