Upaya Mitigasi Bahaya Tsunami, BNPB Ajak Tanam Mangrove

waktu baca 3 menit
Ket Foto: Bibit Bakau (Foto ilustrasi/Pixabay)

Berita Nasional, gemasulawesi – Upaya bahaya , Badan Nasional Penanggulangan Bencana () mengajak berbagai pihak agar menanam mangrove di Pantai Soge, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, pada Minggu n18 Desember 2022.

Kegiatan ini merupakan upaya vegetasi untuk mengatasi ancaman bahaya di wilayah tersebut.

Penanaman mangrove memperkuat program desa tangguh yang dibangun di Kabupaten Pacitan, termasuk Desa Sidomulyo di Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Pacitan. Mangrove ditanam secara simbolis di Pantai Soge.

Sekretaris Utama Lilik Kurniawan berpartisipasi dalam penanaman mangrove bersama Sekda Kabupaten Pacitan, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jatim, perwakilan kementerian/lembaga, peserta sosialisasi IDRIP dan Bank Dunia.

Baca: BNPB Sebut Frekuensi Banjir Sudah Mulai Berkurang

“Jumlah mangrove yang akan ditanam di kawasan tersebut sebanyak 2.000 bibit. Sebagian besar bibit tersebut sedang diupayakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan,” ucap Lilik dalam keterangannya yang dibagikan, Minggu 18 Desember.

Lilik menyampaikan bahwa upaya ini untuk membangun desa tahan .

Ada 10 indikator yang dilakukan desa Sidomulyo, diantaranya vegetasi.

Baca: BNPB Sebut Letusan Gunung Semeru Tak Sebabkan Tsunami

“Jangka panjang, ini tentang berbasis vegetasi, salah satunya penanaman mangrove,” kata Lilik.

Lilik menambahkan, tanaman keras juga akan ditanam di kawasan Pantai Soge.

Tentu ini cocok dengan tanaman yang cocok dan bisa hidup di pesisir pantai.

Baca: BNPB Tinjau Lokasi Relokasi Korban Gempa Cianjur

“Ini upaya pemerintah untuk melindungi masyarakat dari ancaman ,” ujar Lilik.

Saat terjadi , hutan bakau berperan sebagai penghalang alami di pantai untuk memecah ombak. Di sisi lain, dapat digunakan untuk mencegah abrasi.

Penanaman ini tidak hanyauntuk penanggulangan bencana, tetapi juga agar mendukung program adaptasi perubahan iklim.

Baca: Data terbaru BNPB Terkait Korban Gempa Cianjur, dari Orang Hilang hingga Jumlah Pengungsi

Sementara itu, Desa Sidomulyo merupakan salah satu dari 180 desa yang terpilih menerima bantuan dalam persiapan menghadapi gempa bumi dan .

Bantuan yang didanai Bank Dunia ini merupakan bagian dari program Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP).

Program kesiapsiagaan dan resiliensi gempa bumi dan masyarakat dikoordinasikan oleh dan BMKG.

Baca: BNPB Catat 272 Orang Meninggal Akibat Gempa Cianjur

Pada kesempatan tersebut, dan BMKG mengundang kepala pelaksana BPBD di 17 provinsi dan perwakilan BPBD pemerintah daerah dan kabupaten/kota untuk melihat capaian Desa Sidomulyo dalam membangun desa tahan bencana (Destana), terutama sejak ancaman gempa bumi dan .

Sebanyak 10 indikator telah dilakukan oleh masyarakat Desa Sidomulyo, antara lain penilaian ketangguhan desa, penyusunan peta risiko desa secara partisipatif, peringatan dini berbasis komunitas, struktural dan non struktural hingga simulasi rencana evakuasi.

berharap dari kunjungan ini capaian Desa Sidomulyo dapat dijadikan model dan direplikasi sesuai dengan kekhasan masing-masing daerah. (*/Ikh)

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.