gemasulawesi.com – Berita Terkini Indonesia Hari Ini
Berita Terupdate dan Terkini Indonesia, Sulawesi Tengah, Palu, Poso, Parigi Moutong
Hiposmia Gejala Baru Covid-19
Berita Kesehatan, gemasulawesi – Kasus Covid-19 dilaporkan telah mengalami peningkatan di Inggris dengan gejala baru, hiposmia.
Spesialis THT dr. Anton Sony Wibowo dari RSA UGM mengatakan bahwa hiposmia merupakan salah satu gejala penurunan kemampuan penciuman.
Ia menjelaskan, pasien yang mengalami hiposmia sering mengeluhkan benda atau sumber bau yang seharusnya berbau menyengat. Namun, hanya ada bau samar atau tidak jelas baunya seperti apa, tetapi jenis baunya tetap sama.
“Misalnya bau ikan masih amis atau manis masih manis, hanya intensitas baunya sudah berkurang,” ucap Anton, Sabtu, 24 Desember 2022.
Baca: Korupsi BPNT Covid-19, Polda Sulsel Tetapkan 14 Tersangka
Ia mengatakan selama pandemi Covid-19 banyak kasus pasien hiposmia.
Di luar negeri dilaporkan bahwa sekitar 60% pasien rawat jalan mengeluhkan berkurangnya indera penciuman.
Misalnya, menurut penelitian Anton yang dilakukannya pada tahun 2022 di RSA UGM, sekitar 50% pasien rawat jalan di poliklinik menderita hiposmia.
Baca: 1.451 Kasus Baru Covid-19, Penyumbang Terbanyak DKI Jakarta
Anton menegaskan bahwa hiposmia merupakan gejala yang tidak hanya terjadi akibat infeksi Covid-19.
Namun, gejala ini dapat terjadi karena infeksi hidung dan sinus, hipertrofi konka, atau infeksi virus lainnya.
Faktanya, hal itu bisa disebabkan oleh cedera kepala. Sementara itu, pengobatan hiposmia berupa pengobatan terhadap virus itu sendiri.
Baca: China Keluarkan Peringatan Potensi Peningkatan Kasus Covid-19
Terapi suportif lainnya juga dapat digunakan, seperti pemberian multivitamin tertentu.
Jadi, hal terpenting yang dikatakan Anton tidak lebih dari mengobati penyakit yang mendasari itu sendiri, karena hiposmia hanyalah gejala.
Anton memastikan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia dilaporkan menurun dan jumlah kasus harian terus menurun.
Baca: Satgas Sebut 1.016.903 Sudah Dapatkan Vaksin Covid-19 Booster Kedua
Namun demikian, ia tetap mengimbau masyarakat untuk mengikuti protokol kesehatan karena Covid-19 masih ada.
“Kita tidak boleh seenaknya terus melakukan transfer kasus karena Covid-19 masih beredar,” ujar Anton.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk segera memvaksinasi mereka yang belum menerimanya.
Baca: Vaksinasi Booster Kedua Lansia Upaya Akhiri Pandemi Covid-19
Bagi yang sudah divaksinasi agar mendapat suntikan booster untuk meningkatkan antibodi guna lebih mengurangi risiko penularan Covid-19. (*/Ikh)
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News