Parigi Moutong, gemasulawesi – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana atau DP3AP2KB menyelenggarakan pertemuan dan kerja sama lintas sektor.
Dikatakan pertemuan dan kerja sama tersebut untuk pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak serta TPPO atau Tindak Pidana Perdagangan Orang di Kabupaten Parigi Moutong.
Kerja sama yang terselenggara atas kerja sama dengan WVI atau Wahana Visi Indonesia tersebut diadakan di aula Bapelitbangda pada tanggal 17 Juli 2024.
Kegiatan itu dihadiri oleh Ketua Pengadilan Agama Parigi Moutong Maryam, Plt Kepala Dinas DP3AP2KB Katikowati, Ketua Pengadilan Negeri Parigi Moutong Yakobus Manu.
Hadir juga Asisten 1 Bidang Pemerintah dan Kesra, Adrudin Nur, mewakili Pj Bupati Parigi Moutong, Richard Arnaldo, yang berhalangan hadir.
Dalam sambutannya di kegiatan tersebut, Adrudin Nur menyatakan bahwa upaya pemenuhan hak wanita dan anak sangat memberikan pengaruh pada seluruh aspek kehidupan.
Wanita dan anak adalah kelompok rentan yang sering menjadi korban kekerasan dan perempuan serta anak juga dapat mengalami dampak yang bervariasi.
Sehingga perlindungan yang diberikan untuk mereka juga harus bervariasi, termasuk dalam proses hukum.
Dia menyampaikan berdasarkan data Dinas DP3AP2KB, kasus kekerasan terhadap wanita dan anak di Parigi Moutong terus meningkat.
Di tahun 2022, ada 3 kasus yang ditangani, sedangkan di tahun 2023, jumlahnya meningkat menjadi 66 kasus.
“Alhamdulillah, pada tahun ini, Parigi Moutong telah membentuk UPTD PPA sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 10 Tahun 2024,” katanya.
Dia memaparkan UPTD PPA bertugas memberikan layanan kepada perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan.
Adrudin berharap salah satu pembahasan dalam pertemuan lintas sektor itu adalah penyusunan standar operasional prosedur atau SOP untuk menangani korban kekerasan terhadap perempuan dan juga anak, serta mekanisme penanganan kasus.
Agustinus yang merupakan Pimpinan WVI Kabupaten Parigi Moutong mengungkapkan dia berharap kerja sama yang telah terjalin dapat terus berlanjut.
“Demi kesejahteraan anak,” ujarnya.
Dia mengatakan fokus utama pihaknya adalah memastikan kesejahteraan perempuan dan anak.
“Agar di masa depan Parigi Moutong dapat dipimpin oleh generasi yang lebih baik,” pungkasnya. (*/Mey)