Makassar, gemasulawesi – Jumlah pelaku UMKM di Provinsi Sulawesi Selatan terus meningkat setelah pandemi Covid-19 dan kini menembus angka lebih dari 1, juta unit.
Kadis Koperasi dan UMKM Sulawesi Selatan, Ashari Fakhsirie Radjamilo, mengatakan UMKM yang semakin bertambah tersebut, jumlah unit usahanya bahkan mulai berorientasi mendukung kinerja ekspor dana akan menjadi penompang pertumbuhan ekonomi.
Dalam keterangannya pada hari Minggu, 4 Agustus 2024, Ashari Fakhsirie Radjamilo menyampaikan seiap tahun ada peningkatan UMKM.
Sejak tahun 2019 hingga per akhir bulan Desember 2021 di Sulawesi Selatan saat itu mencapai 1.565.000 lebih untuk pelaku UMKM.
Setelah atau pasca pandemi Covid-19, jumlah tersebut terus meningkat hingga saat ini.
Pada tahun 2019 tercatat lebih dari 94 ribu unit usaha, lalu menjadi sekitar 1,2 juta pada tahun 2020.
Jumlah ini lalu meningkat lagi hingga tembus 1,5 juta unit.
Sementara itu, 1.000 pelaku UMKM di Sulawesi Selatan diakui telah memperoleh fasilitas pendampingan sertifikasi halal gratis dari Kementerian Koperasi dan UMKM.
“Saat pandemi, ada UMKM bertahan hidup, lalu ada juga UMKM yang berkembang produknya dapat orientasi ekspor,” katanya.
Dikutip dari Antara, Ashari Fakhsirie Radjamilo mengatakan UMKM yang berorientasi ekspor inilah yang perlu perhatian khusus.
Dengan harapan UMKM turut membantu Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mendorong pemulihan ekonomi pada masa normal baru atau new normal.
Apalagi, pemerintah memberikan stimulan memberikan modal kepada pelaku UMKM, otomatis pelaku UMKM berlomba untuk mendaftarkan dirinya mendapatkan bantuan, sehingga jumlah maupun pengembangan usahanya juga meningkat.
Bahkan, pelaku usaha lama, UMKM baru yang bermunculan, ada yang diarahkan untuk orientasi ekspor.
Sebagai gambaran, ada UMKM binaan telah ekspor briket.
“Itu rutin, kita telah ekspor briket hampir di semua negara Timur Tengah, Irak, Yordania, Iran, Saudi Arabia hingga masuk ke Eropa,” pungkasnya. (Antara)