Jember, gemasulawesi - Kisah Muhamad Alif Fathurrohman, pelajar 17 tahun dari Lingkungan Cupu, Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, Jawa Timur tengah menjadi sorotan.
Alif menjadi viral setelah terungkap perjuangannya dalam menempuh perjalanan panjang menuju sekolah.
Setiap hari, Alif harus berjalan kaki sejauh lima kilometer untuk mencapai SMA Kartika IV-2 Jember.
Tanpa kendaraan pribadi dan dengan lokasi rumahnya yang tidak terjangkau oleh angkutan umum, Alif sering kali harus berlari agar tidak terlambat sampai di sekolah.
Meskipun usianya masih belia, dedikasi dan semangatnya dalam menuntut ilmu di tengah berbagai kesulitan ini telah menyentuh hati banyak orang.
Kisah Alif memancarkan keteguhan dan tekadnya yang luar biasa untuk mengatasi tantangan demi pendidikan yang lebih baik.
Informasi tentang perjuangan Alif tersebar luas di media sosial dan membuatnya semakin dikenal.
Hal ini pun akhirnya membuat Kapolres Jember, AKBP Bayu Pratama Gubunagi, merasa sangat tergerak mendengar cerita Alif.
Kapolres Jember bersama dengan Kasatlantas AKP Ahmad Fahmi Adiyatma, Danramil Patrang Kapten Caj Agus Teguh Yuwono, dan Kapolsek Iptu Suparman, mengunjungi rumah Alif untuk memberikan bantuan.
Dalam kunjungan tersebut, mereka menyerahkan sepeda gunung serta perlengkapan sekolah yang sangat dibutuhkan oleh Alif.
Kapolres menjelaskan bahwa bantuan ini bertujuan untuk mengurangi beban Alif yang selama ini harus berjalan kaki setiap hari.
“Dengan bantuan ini, kami berharap Alif dapat lebih fokus pada pendidikannya tanpa harus menghabiskan waktu dan tenaga dalam perjalanan ke sekolah,” ujar Kapolres pada Senin, 5 Agustus 2024.
Kapolres Jember menambahkan bahwa bantuan ini merupakan bagian dari upaya Polres Jember untuk lebih dekat dengan masyarakat dan memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas hidup warga.
“Kami berkomitmen untuk terus mendukung anak-anak seperti Alif yang memiliki tekad kuat untuk belajar dan meraih masa depan yang lebih baik,” ungkapnya.
Tindakan ini tidak hanya memberikan kemudahan bagi Alif, tetapi juga diharapkan dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi anak-anak lain di lingkungan sekitar.
Alif, yang awalnya terkejut dengan kedatangan rombongan polisi, menunjukkan rasa syukurnya yang mendalam.
“Saya sangat terharu dan senang. Dengan sepeda ini, perjalanan saya ke sekolah akan menjadi lebih mudah dan cepat,” ungkapnya sambil menahan air mata.
Alif merasa kaget ketika mendapati banyak polisi dan tentara mendatangi rumahnya.
“Saya sempat takut karena banyak polisi datang. Tapi, setelah tahu mereka datang untuk memberikan bantuan, saya merasa sangat bahagia,” tambahnya.
Dengan bantuan sepeda dan perlengkapan sekolah tersebut, diharapkan Alif dapat melanjutkan pendidikannya dengan lebih nyaman dan efisien, serta terus mengejar cita-citanya meskipun menghadapi berbagai rintangan. (*/Shofia)