Sleman, gemasulawesi – DP3 atau Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, mengimbau pembudi daya ikan di wilayah tersebut untuk mewaspadai berbagai dampak pada puncak musim kemarau agar tidak mengalami kerugian besar akibat penurunan jumlah produksi.
Plt Kepala DP3 Kabupaten Sleman, Suparmono, dalam keterangannya hari ini, Jumat, tanggal 23 Agustus 2024, mengatakan dampak dari puncak musim kemarau ini diantaranya berkurangnya pasokan air, sehingga kolam mengering dan serangan penyakit pada ikan.
Suparmono menyampaikan berdasarkan informasi dari BMKG Kabupaten Sleman memasuki musim kemarau pada bulan Mei 2024 dan akhir bulan Juli di puncak musim kemarau yang terjadi di Sleman memberi potensi dampak kekeringan pada beberapa wilayah.
Dia mengatakan data di bidang perikanan menunjukkan kolam budidaya yang mulai mulai terkena dampak kekurangan air dan sebagian sudang kering seluas 171,1 hektare dari luas kolam 1.134 hektare atau 15 persen.
“Seiring dengan puncak musim kemarau juga mengalami cuaca eksrem atau di istilah Jawa dikenal dengan ‘mongso bedding’,” ujarnya.
Dikutip dari Antara, dia melanjutkan fluktuasi suhu berlangsung secara cepat, siang panas menyengat, malam hari dingin membeku.
Dia menyatakan dampak lain musim kemarau untuk sektor perikanan tentu pada penurunan produksi ikan, baik benih maupun ikan konsumsi,” katanya.
Dia mengatakan faktor penyebabnya antara lain volume air di kolam kurang dan bahkan tidak dapat terairi.
“Kondisi ini mengakibatkan banyak pembudidaya ikan memanen ikan lebih awal sebab takut kekeringan,” ucapnya.
Baca Juga:
Melalui Program SSW Tahap III Tahun 2024, Kota Palu Mendapat Kuota 70 Orang untuk Bekerja di Jepang
Dia menyatakan ketiadaan air juga menyebabkan pembudidaya itidak dapat memelihara ikan.
Suparmono menyampaikan di sisi lain suhu dingin yang ekstrem memicu pathogen penyebab penyakit ikan berkembang lebih cepat.
Parasit endemi seperti Trichodina ditemukan hampir di seluruh wilayah perairan budidaya di wilayah Kabupaten Sleman.
Juga ditemukan Bakteri Aeromas sp yang berkembang dan menyerang ikan. (Antara)