Jakarta Selatan, gemasulawesi - Kejadian mengejutkan terjadi di Flyover Kalibata, Jakarta Selatan ketika seorang pria menunjukkan senjata api setelah menyerempet mobil lain di tengah kemacetan.
Peristiwa ini bermula ketika pria tersebut berusaha berpindah jalur ke kanan, namun tidak diberi ruang oleh pengendara lain karena jalan yang padat.
Kondisi ini memicu perseteruan yang berujung pada pelaku menyerempet mobil pengendara tersebut.
Video insiden ini tersebar luas di media sosial setelah diunggah oleh akun X @youknowminn pada Minggu, 8 September 2024.
Dalam video tersebut, pria yang diduga sebagai purnawirawan Mayjen TNI dan kini menjabat sebagai Staf Khusus di Badan Intelijen Negara (BIN) tampak mengacungkan senjata api.
Kejadian tersebut membuat warganet terkejut dan memicu banyak komentar, terutama karena status pelaku sebagai pejabat negara.
Menurut penjelasan korban yang terekam dalam video, insiden dimulai ketika mobil mereka diserempet setelah mereka menolak memberi jalan kepada pelaku.
Bukannya menyelesaikan masalah secara damai, pria tersebut justru mengeluarkan senjata api.
"Dia mau ambil jalur kanan tapi nggak bisa karena jaraknya sempit. Setelah menyerempet, dia malah mengeluarkan senjata," ungkap korban.
Korban juga menambahkan bahwa pelaku menolak memberikan KTP ketika diminta, namun mereka berhasil melihat kartu anggota BIN yang dimilikinya.
Kejadian ini langsung menarik perhatian publik, terutama setelah identitas pelaku diduga sebagai purnawirawan berpangkat tinggi.
Tindakan tersebut memicu perdebatan mengenai etika dan perilaku pejabat negara dalam situasi seperti ini.
Banyak yang mempertanyakan apakah tindakan mengacungkan senjata dalam situasi lalu lintas yang padat dapat dibenarkan.
Kejadian ini segera viral di media sosial dan memancing beragam komentar dari warganet.
Diduga ia merupakan seorang pejabat negara yang seharusnya memberikan contoh yang baik.
Beberapa warganet mempertanyakan apakah etis bagi seseorang dengan posisi dan tanggung jawab tinggi untuk menggunakan senjata api dalam situasi seperti itu.
Sementara itu, Kapolsek Pancoran, Kompol Sujarwo mengungkapkan bahwa pihaknya telah memerintahkan anggotanya untuk segera menyelidiki kejadian ini.
"Kami sedang mengumpulkan informasi terkait insiden ini dan akan melakukan pengecekan lebih lanjut," ujar Sujarwo.
Pihak kepolisian akan melakukan pemeriksaan lebih mendalam terkait legalitas senjata yang digunakan serta identitas pelaku yang beredar di media sosial.
Dalam proses penyelidikan ini, polisi juga akan memeriksa rekaman video serta mengambil keterangan dari para saksi yang berada di lokasi kejadian.
Baca Juga: 
Dugaan Pelanggaran Terkait Netralitas ASN Dilaporkan Diusut oleh Bawaslu Luwu Sulawesi Selatan
Pihak korban juga diharapkan memberikan laporan resmi untuk memperkuat bukti dalam kasus ini.
Kasus ini menjadi perhatian publik karena melibatkan tokoh yang diduga memiliki posisi penting di lembaga pemerintahan. (*/Shofia)
 
             
                                     
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                  
                                  
                                  
                                  
                                  
                     
                     
                     
                                        