Pasuruan, gemasulawesi – Kebakaran hebat dikabarkan kembali melanda pasar tradisional di Kecamatan Pasrepan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pada hari Senin, tanggal 9 September 2024, dini hari.
Insiden kebakaran ini adalah kebakaran ketiga dalam 10 tahun terakhir, menyebabkan ratusan lapak dan kios hangus dilalap api.
Api pertama kali terlhat di bagian tengah pasar yang berada di area dasar, lalu menyebar dengan cepat ke lapak-lapak di sekitarnya.
Material yang mudah terbakar seperti plastik mempercepat penyebaran api.
Berdasarkan data dari Disperindag, total sebanyak 227 lapak, 42 kios di bagian depan pasar dan 3 los terbakar habis.
Salah satu pedagang yang terkena dampaknya, Suhemi, mengatakan kebakaran terjadi sekitar 02.15 WIB.
Dia melihat api pertama kali muncul di lapak yang ada di tengah pasar dan mencoba untuk memadamkannya secara manual, tetapi api dengan cepat membesar.
“Pedagang melihat api telah besar sebelum subuh, yang dimulai dari bagian dalam pasar,” katanya.
Dia menambahkan api tersebut terus menyebar ke lapak-lapak lain hingga ke depan.
Api baru dapat dipadamkan setelah lebih dari 3 jam oleh petugas pemadam kebakaran dari Pemkab Pasuruan yang dibantu oleh tim dari Pemerintah Kota Pasuruan.
Kerugian yang ditimbulkan akibat peristiwa ini diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
Para pedagang hanya dapat pasrah menerima kenyataan pahit yang menimpa usaha mereka.
Di sisi lain, pada bulan Agustus lalu, tanggal 20 Agustus 2024, kebakaran juga melanda pasar Induk Krian, Sidoarjo, Jawa Timur.
Setelah kebakaran padam, para pedagang mulai mengevakuasi sisa barang yang berharga.
Sejumlah barang yang ludes dan juga puing-puing bangunan yang masih dapat terpakai diangkut menggunakan armada truk atau mobil pikap.
Dari pantauan di lokasi, karyawan dan sejumlah pemilik kios mengangkut sisa barang-barang yang terbakar untuk sementara dibawa ke tempat yang lebih aman dari sebelumnya. (*/Mey)