Internasional, gemasulawesi – Militer penjajah Israel telah menyerbu kota Qalqilya di Tepi Barat dan kota Azzun, yang berada di sebelah timur kota itu, serta menangkap sedikitnya 10 orang.
Menurut kantor berita Wafa, perempuan dan anak-anak termasuk di dalam mereka yang ditangkap, yang sebagian besar adalah kerabat dari orang yang dicari tentara penjajah Israel.
Pasukan penjajah Israel menyerbu kota Qalqilya dan melakukan penggerebekan di banyak lingkungan, menggeledah rumah dan juga menyerang penduduk, sebelum menangkap 5 orang warga Palestina.
Pasukan penjajah Israel juga telah menangkap sedikitnya 5 orang di kota Azzun, termasuk saudara laki-laki dan perempuan muda dari buronan Muawiya Riyashi, untuk menekan dia agar menyerahkan diri.
Di sisi lain, Uni Emirat Arab telah menekankan perlunya ‘misi internasional sementara’ yang dapat mulai menangani dampak kemanusiaan yang sangat besar akibat perang di Jalur Gaza setelah perempuan berakhir.
Menteri Negara Uni Emirat Arab untuk Kerja Sama Internasional, Reem Al Hashimy, mengatakan memperkuat perdamaian dan keamanan, serta mengakhiri penderitaan kemanusiaan harus dimulai dengan penempatan misi internasional, sementara di Jalur Gaza dengan undangan resmi dari pemerintah Palestina.
“Misi itu harus menempatkan Jalur Gaza pada jalur menuju pernyataan kembali dengan Tepi Barat yang diduduki di bawah kekuasaan Otoritas Palestina,” katanya.
Di sisi lain, penjajah Israel menuduh pakar PBB, Fransesca Albanese, menggunakan PBB sebagai tameng untuk menyebarkan anti-Semitisme, setelah dia mengomentari gambar yang menggambarkan persamaan antara pemimpin Nazi, Adolf Hitler, dan Perdana Menteri penjajah Israel, Benjamin Netanyahu.
Sebuah unggahan yang beredar di media sosial menyandingkan gambar tahun 1993 yang memperlihatkan Hitler sedang bersorak oleh para pendukung Partai Nazi di Hotel Kaiserhof di Berlin, Jerman, dengan gambar Netanyahu yang sedang disambut oleh anggota Kongres AS setelah pidatonya pada hari Rabu, tanggal 24 Juli 2024.
Albanese, yang merupakan Pelapor Khusus PBB, menanggapi postingan di media sosial X dengan mengatakan ‘inilah yang saya pikirkan hari ini’.
Duta Besar penjajah Israel, Amir Weissbrod, meminta PBB untuk memecat Albanese.
“Mempertahankannya dalam jabatannya akan menunjukkan bahwa PBB mendorong anti-semitisme dan tidak berpegang pada prinsip-prinsip dasar yang seharusnya diwakilinya, imparsialitas dan netralitas,” tuturnya di X. (*/Mey)