Internasional, gemasulawesi – Kelompok bantuan yang berpusat di Amerika Serikat, World Central Kitchen, mengatakan seorang staf Palestina telah tewas di Jalur Gaza, 4 bulan setelah penjajah Israel membunuh 7 karyawannya dalam serangan yang menuai kecaman luas.
World Central Kitchen atau WCK mengidentifikasi anggota staf itu sebagai Nadi Sallout.
World Central Kitchen juga mengatakan dalam sebuah posting di media sosial X bahwa Nadi Sallout merupakan anggota penting tim gudang WCK sejak hari-hari awal respon mereka di Rafah.
“Juga seorang yang sangat humanis,” tulis mereka.
Organisasi tersebut menyampaikan pihaknya masih mempelajari rincian kematian Sallout namun meyakini dia sedang tidak bertugas saat dia terbunuh di dekat Deir el-Balah di Jalur Gaza tengah.
Surat kabar penjajah Israel melaporkan bahwa militer penjajah Israel mengatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan awal dan mengadakan pembicaraan dengan World Central Kitchen tentang pembunuhan yang dilaporkan itu.
Diklaim bahwa tidak ada insiden yang diketahui yang membahayakan karyawan organisasi itu saat bekerja dalam beberapa hari terakhir.
“Tentara memeriksa setiap insiden yang tidak biasa secara individual,” tambah mereka.
Sementara itu, demonstran pro-Palestina mengejek Kamala Harris di pawai Detroit.
Calon presiden dari Partai Demokrat tersebut berpidato di Detroit, Michigan, pada hari Rabu malam, tanggal 7 Agustus 2024, waktu AS, saat setengah lusin pengunjuk rasa mulai meneriakkan ‘Kamala, Kamala, kamu tidak dapat bersembunyi. Kami tidak akan memilih genosida’.
Insiden itu merupakan yang pertama kali dialami oleh Kamala Harris dalam rapat umum sejak dia menggantikan Joe Biden dari Partai Demokrat.
“Saya disini karena kami percaya pada demokrasi. Suara setiap orang sangat penting, namun saya berbicara sekarang. Saya berbicara sekarang,” ujarnya.
Saat protes berlanjut, nada bicara Kamala Harris menjadi lebih tegas.
“Tahukah Anda? Jika ingin Donald Trump menang, katakan saja. Jika tidak, saya yang akan bicara,” katanya. (*/Mey)