Airlangga Dapat Medali Kehormatan dari Rusia, Pakar Sebut Adalah Pengakuan Arti Penting Indonesia di Tengah Dinamika Politik Dunia

Ket. Foto: Pakar Menyatakan Medali Kehormatan Airlangga Hartarto yang Didapatkan dari Rusia Merupakan Pengakuan Arti Penting Indonesia di Tengah Dinamika Politik Dunia
Ket. Foto: Pakar Menyatakan Medali Kehormatan Airlangga Hartarto yang Didapatkan dari Rusia Merupakan Pengakuan Arti Penting Indonesia di Tengah Dinamika Politik Dunia Source: (Foto/ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi)

Nasional, gemasulawesi – Pengamat hubungan internasional dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Teguh Santosa, menyatakan medali kehormatan yang diterima oleh Airlangga Hartarto dari pemerintahan Vladimir Putin adalah pengakuan akan arti penting Indonesia di tengah dinamika politik dunia.

Disebutkan Teguh Santosa jika saat ini, dinamika politik dunia juga terus berkembang.

Teguh Santosa mengatakan jika medali kehormatan tersebut juga merupakan penanda untuk hal yang sama.

Baca Juga:
Platform Kemanusiaan Jadi Landasan Penyelesaian Konflik, MUI Harap Masyarakat Indonesia Dapat Melihat Persoalan Palestina dengan Profesional

Hal tersebut disampaikan oleh Teguh Santosa kemarin, 12 Juni 2024, sebagai tanggapan pemberian medali kehormatan Airlangga Hartato yang disematkan oleh Mikhail Yurievich Galuzin, yang merupakan diplomat senior Rusia dan pernah menjadi Duta Besar Rusia untuk Indonesia.

Menurutnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mempunyai inisiatif dan peran serta dalam meningkatkan, memperkuat dan mendorong kerja sama kedua negara.

Dikutip dari Antara, Teguh mengatakan Airlangga telah membuktikan jika Indonesia bukan objek kepentingan global.

Baca Juga:
Tinjau Lokasi Puncak Haji, Menag Dilaporkan Mengecek Kesiapan Maktab, Toilet dan Layanan Lainnya

“Airlangga telah memperlihatkan jika Indonesia adalah pemain yang patut untuk diperhitungkan dalam tata dunia, baik hari ini atau ke depannya,” katanya.

Dia menambahkan dalam beberapa waktu terakhir ini, sikap para politisi senior Indonesia, seperti Airlangga Hartarto dan Prabowo Subianto menunjukkan keengganan dari Indonesia untuk terus menjadi sekedar pelengkap dalam percaturan ekonomi dan politik dunia.

Teguh juga mencontohkan ketegasan sikap Prabowo Subianto dalam wawancara terbarunya dengan salah satu media terkenal dunia yang menegaskan jika Indonesia di masa kepemimpinannya mendatang akan menjalin kerja sama dengan semua negara yang ada di seluruh dunia.

Baca Juga:
Polemik Kasus Pembunuhan Vina, Hotman Paris Minta Otto Hasibuan dan Yusril Ihza Mahendra Jadi Tim Kuasa Hukum Pegi Setiawan

Dia menegaskan dari wawancara tersebut, Prabowo tidak ingin Indonesia dijebak oleh pihak manapun di tengah kompetisi yang sekarang ini sedang terjadi diantara super power.

“Sementara itu, Airlangga juga menunjukkan ketegasan terhadap Uni Eropa yang sepertingnya menggantungkan Indonesia dalam penyusunan Indonesia-EU CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement),” jelasnya.

Teguh melanjutkan jika dalam pernyataannya di Berlin, Jerman, pada awal bulan Mei lalu, Airlangga menuntut Uni Eropa memberikan perlakuan yang sama lkepada Indonesia.

Baca Juga:
Baru Terungkap! Bos Rental Mobil yang Tewas di Pati Ternyata Sempat Buat Laporan Kehilangan Mobilnya ke Polres Metro Jakarta Timur

“Dan tidak menggantungkan Indonesia dalam negosiasi,” paparnya. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Dilaksanakan di IKN, Majelis Rakyat Papua Telah Mengajukan Permintaan kepada Presiden Jokowi agar Diundang dalam Upacara 17 Agustus

Majelis Rakyat Papua telah meminta agar diundang dalam upacara 17 Agutus 2024 yang diadakan di IKN kepada Presiden Jokowi.

Tak Juga Terungkap Setelah 8 Tahun, Polda Jabar Tegaskan Pihaknya Telah Periksa 68 Saksi dan Minta Bantuan Ahli dalam Kasus Pembunuhan Vina

Terus mendapat desakan dalam kasus pembunuhan Vina, Polda Jawa Barat tegaskan pihaknya sudah memeriksa 68 saksi.

Temukan Banyak Kejanggalan dalam Kasus Pembunuhan Vina, Hotman Paris Desak Presiden Jokowi Turun Tangan, Bentuk Tim Pencari Fakta Independen

Hotman Paris meminta intervensi Presiden Jokowi terkait banyaknya kejanggalan dalam kasus pembunuhan Vina, desak bentuk tim ini.

TEGAS! Hotman Paris Buka Suara Soal Kasus Polwan Bakar Suami Hidup-Hidup Hingga Meninggal Dunia di Mojokerto, Ingatkan Hal Ini

Begini tanggapan Hotman Paris terkait kasus Briptu Fadhilatun Nikmah, polwan yang bakar suaminya di Mojokerto hingga meninggal dunia.

Buntut Viralnya Aksi Remaja Menghina Palestina Saat Makan di Restoran, SMPN 216 Jakarta Buka Suara dan Tegaskan Hal Ini

SMPN 216 Jakarta buka suara setelah adanya siswa yang viral imbas video makan di restoran seolah makan darah dan tulang anak Palestina.

Berita Terkini

wave

TNI AL dan BI Resmi Lepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 di Sulawesi Tengah

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 memastikan distribusi rupiah layak edar di wilayah 3T, wujud sinergi TNI AL dan BI.

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pansus DPR Soroti Pembagian Tambahan yang Menyimpang

KPK dan DPR mengusut dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, termasuk jual beli kuota dan pelanggaran aturan pembagian.

KPK Benarkan Pengembalian Uang oleh Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

KPK mengonfirmasi pengembalian dana oleh Khalid Basalamah terkait kuota haji, serta ungkap kerugian negara capai Rp1 triliun.


See All
; ;