Kabupaten Bone Bolango, gemasulawesi – Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, Aznan Nadjamudin, mengimbau OPD atau Organisasi Perangkat Daerah untuk memantau kondisi wilayah rawan bencana di daerah tersebut.
Dalam keterangannya di Gorontalo pada hari Kamis, tanggal 29 Agustus 2024, Aznan Nadjamudin mengatakan sebab cuaca hujan cukup tinggi di wilayah Kabupaten Bone Bolango.
Aznan Nadjamudin meminta BPBD, OPD pembina kecamatan, Dinas Sosial untuk bersiaga, memantau, dan melaporkan kondisi wilayah atau kecamatan binaan masing-masing.
Pada hari Minggu, tanggal 25 Agustus 2024, hujan deras dengan intensitas yang sedang dan lebat yang melanda wilayah Kabupaten Bone Bolango mengakibatkan debit air dari saluran warga dan beberapa tanggul jebol dan aliran anak sungai meningkat.
Laporan dari pantauan masyarakat, air mulai meluap pada hari Senin, tanggal 26 Agustus 2024 dan mulai menggenangi pemukiman warga di Kecamatan Bone, Kabila Bone, Suwawa Selatan dan Bonepantai.
BPBD Kabupaten Bone Bolango melakukan koordinasi dengan dinas terkait dan juga pihak pemerintah kecamatan, serta desa untuk melakukan pendataan korban dan infrastruktur terdampak banjir.
Pemkab Bone Bolango telah menyediakan makanan siap saji dan juga tempat pengungsian di Gedung PKBM untuk warga yang rumahnya memang benar-benar telah tidak dapat ditempati karena terendam air.
Dikutip dari Antara, Pemerintah Kabupaten Bone Bolango jugatelah melakukan pelayanan kesehatan dan mulai membuka dapur umum untuk menanggulangi minum dan makan untuk warga yang terkena dampak banjir.
Di sisi lain, Pemerintah Provinsi Gorontalo memberi kesempatan kepada honorer di lingkungan pemerintah setempat untuk mengikuti tes CPNS.
Dalam keterangannya pada hari Rabu, tanggal 28 Agustus 2024, Kepala BKD Pemerintah Provinsi Gorontalo, Zukri Surotinojo, mengatakan silakan para honorere di lingkungan pemerintahan ini untuk mengikuti tes CPNS yang saat ini dibuka di berbagai daerah dan juga kementerian/lembaga untuk formasi tahun 2024.
“Tidak ada larangan untuk mereka meski telah terdata di data induk dan berpotensi dialihkan menjadi PPPK di masa depan,” ujarnya. (Antara)