Nasional, gemasulawesi - Ribuan pengemudi ojek online (ojol) dan kurir se-Jabodetabek turun ke jalan untuk menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran.
Massa yang tergabung dalam Asosiasi Pengemudi Transportasi Daring Roda Dua Nasional Garda Indonesia ini berkumpul di kawasan Istana Merdeka, Jakarta Pusat pada Kamis, 29 Agustus 2024.
Aksi unjuk rasa ini digelar dengan tuntutan yang diajukan pleh para pengemudi ojol dan kurir kepada perusahaan aplikator dan pemerintah.
Lebih lanjut alasan ribuan massa menggelar aksi demo ini adalah dipicu oleh keluhan para pengemudi terkait tarif antaran barang yang dinilai tidak sesuai dengan kerja keras yang mereka lakukan.
Para pengemudi menuntut agar ada revisi terhadap tarif yang berlaku saat ini, yang menurut mereka terlalu rendah dan tidak mencerminkan biaya hidup yang semakin tinggi.
Sejak pagi, massa yang terdiri dari 500 hingga 1.000 orang mulai memadati kawasan Istana Merdeka dan kantor aplikator ojol di sekitar Jakarta.
Mereka membawa berbagai spanduk dan poster yang berisi tuntutan untuk kenaikan tarif dan perbaikan sistem kerja yang lebih adil.
Dalam orasinya, para pengemudi juga meminta agar pemerintah segera turun tangan untuk menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi.
Sebagai bentuk antisipasi terhadap aksi tersebut, Polres Metro Jakarta Pusat telah mengerahkan 1.326 personel gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI, dan instansi terkait.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, mengatakan bahwa pengamanan dilakukan secara persuasif dan humanis, dengan tidak ada personel yang membawa senjata api.
Arus lalu lintas di sekitar kawasan Istana Merdeka juga dipantau ketat. Susatyo menyebutkan bahwa penutupan jalan bersifat situasional dan akan dilakukan jika jumlah massa semakin banyak dan eskalasi meningkat.
Meski begitu, hingga siang hari, kondisi lalu lintas masih berjalan relatif lancar dengan beberapa titik yang mengalami kepadatan.
Aksi demo ini menjadi sorotan berbagai kalangan, mengingat dampaknya yang cukup signifikan terhadap layanan ojol dan pengiriman barang di Jakarta dan sekitarnya.
Para pengemudi berharap agar tuntutan mereka didengar dan ditindaklanjuti oleh pihak-pihak terkait.
Mereka juga menekankan bahwa aksi ini adalah bentuk protes damai dan berharap tidak ada tindakan anarkis selama demo berlangsung.
Sementara itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan bahwa tuntutan para pengemudi terkait tarif antaran barang sebenarnya masuk ke dalam ranah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Namun, Kemenhub tetap meminta aplikator untuk mendengarkan aspirasi para pengemudi dan memastikan layanan kepada masyarakat tetap berjalan selama aksi berlangsung. (*/Shofia)