Nasional, gemasulawesi - Seorang oknum polisi, Bripda MHI (23), menjadi perbincangan hangat setelah videonya viral di media sosial.
Dalam video tersebut, Bripda MHI terlihat iseng memainkan sirine kendaraan dinas di tengah kemacetan tanpa alasan darurat.
Tindakan yang dianggap tidak profesional ini menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk publik dan kalangan kepolisian sendiri.
Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Jambi, Kompol Amin Nasution, akhirnya buka suara dan membenarkan kejadian tersebut.
Baca Juga:
Gaji ASN Parigi Moutong Belum Dibayarkan, Ini Penjelasan BPKAD
Ia mengungkapkan bahwa Bripda MHI, yang bertugas di Polres Merangin bagian Sabhara, telah diperiksa oleh Propam.
"Saat ini, yang bersangkutan sudah ditempatkan di ruang khusus di Polres Merangin untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut," ujar Kompol Amin.
Reaksi keras juga datang dari pejabat kepolisian lainnya. Kombes Ahrie, melalui akun media sosial pribadinya, menyampaikan kritik sekaligus pengingat penting bagi seluruh anggota kepolisian.
“Ini harus jadi pelajaran untuk semua. Masyarakat sekarang peka dan kritis, apalagi dengan citizen journalism di mana-mana. Tugas kita adalah selalu berupaya memberikan yang terbaik untuk masyarakat,” tulis Kombes Ahrie, dikutip pada Sabtu, 25 Januari 2025.
Aksi ini tidak hanya mencoreng citra institusi, tetapi juga menimbulkan pertanyaan mengenai kedisiplinan aparat dalam menjalankan tugas.
Tindakan Bripda MHI dianggap melanggar etika dan disiplin sebagai anggota kepolisian.
Menurut aturan, penggunaan sirine kendaraan dinas hanya diperbolehkan untuk situasi darurat tertentu, seperti pengawalan atau tugas penting.
Menanggapi insiden ini, Propam Polres Merangin bergerak cepat untuk menangani kasus tersebut. Pemeriksaan intensif dilakukan guna menentukan sanksi yang tepat bagi Bripda MHI.
Dalam institusi kepolisian, pelanggaran semacam ini bisa berujung pada sanksi disiplin hingga hukuman berat, tergantung hasil penyelidikan.
Kombes Ahrie menegaskan bahwa perilaku yang tidak sesuai dengan kode etik profesi akan mendapat tindakan tegas.
Kecaman terhadap aksi Bripda MHI tak hanya datang dari kalangan pejabat kepolisian, namun juga dari warganet di media sosial.
Banyak netizen yang menyayangkan tindakan tersebut, bahkan ada yang menganggap bahwa perilaku tersebut bisa merusak citra polisi di mata publik.
Baca Juga:
Aksi Kecelakaan 2 Truk Menyebabkan Sopir Tewas Terjepit di Pantura Probolinggo, Begini Kronologinya
"Makanya sekolah yang bener. Sekalian aja diperiksa kejiwaannya pak," ujar warganet di kolom komentar.
Aksi ini memicu perdebatan lebih lanjut di media sosial mengenai profesionalisme dan disiplin aparat penegak hukum.
Diharapkan kejadian tersebut bisa dijadikan pelajaran bagi anggota kepolisian lainnya agar tidak menyalahgunakan fasilitas dinas, termasuk sirine kendaraan dinas yang seharusnya digunakan hanya untuk keperluan darurat. (*/Shofia)