Nasional, gemasulawesi - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) di Provinsi Nusa Tenggara Barat kembali melakukan perbaikan pada jalur pendakian yang berada di kawasan gunung tersebut.
Langkah ini diambil sebagai upaya untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan bagi para pendaki yang berkunjung ke Gunung Rinjani.
"Perbaikan jalur difokuskan pada sejumlah titik yang dianggap berbahaya, terutama di rute dari Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak," ujar Kepala Balai TNGR NTB, Yarman.
Proses perbaikan jalur dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari personel TNI, porter setempat, para relawan, dan elemen lainnya.
Baca Juga:
Target 10.000 Koperasi Desa Beroperasi Agustus 2025, KDMP Percepat Penguatan Ekonomi Lokal
Upaya ini bertujuan untuk menjamin jalur pendakian tetap aman dan nyaman bagi siapa pun yang melintas.
Setiap langkah kaki pendaki menjadi tanggung jawab bersama, dengan harapan mereka bisa menyelesaikan perjalanan dan kembali dengan selamat. "Langkah ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk menjaga keselamatan para pendaki di area Gunung Rinjani," ujarnya.
Yarman menjelaskan bahwa salah satu titik yang sudah dikerjakan oleh tim adalah pelebaran jalur pendakian di wilayah Banyu Urip.
Pekerjaan tersebut dilakukan sebagai bagian dari pemeliharaan rutin untuk meningkatkan aksesibilitas jalur bagi para pendaki.
Baca Juga:
Perjanjian Perdagangan Indonesia–AS: 99 Persen Produk AS Bebas Tarif Masuk
Selain pelebaran, tim juga telah memasang batu dan membuat undakan (trap) di sekitar bagian bawah yang menjadi ujung dari tali pegangan.
Ia menyampaikan bahwa hingga kini proses perbaikan masih terus berjalan di lapangan.
Sebelumnya, pihaknya juga telah melakukan pembenahan jalur pendakian melalui rute Torean dan Senaru di kawasan Gunung Rinjani.
Menurutnya, jalur pendakian Torean sering dijuluki sebagai “Jurassic Park-nya Gunung Rinjani” karena pemandangan alamnya yang luar biasa indah.
Baca Juga:
KPK Selidiki Dugaan Korupsi Kuota Haji Khusus, Soroti Pembagian Tambahan 20.000 Kuota
Namun, di balik keindahan tersebut, jalur ini menyimpan tantangan tersendiri karena medannya cukup sulit dan membutuhkan kewaspadaan lebih dari para pendaki.
Perbaikan jalur ini dilakukan sebagai respons atas kejadian yang menimpa pendaki asing yang mengalami kecelakaan saat melakukan pendakian.
Insiden jatuhnya pendaki asing itu terjadi lebih dari satu kali, sehingga memicu perhatian serius untuk segera memperbaiki jalur tersebut demi keselamatan pengunjung. (*/Zahra)