Palu, gemasulawesi – Bank Indonesia siap membangun kolaborasi dengan para pihak untuk membantu pemerintah meningkatkan sektor pariwisata di Sulawesi Tengah.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia atau KPwBI Sulawesi Tengah, Rony Hartawan, mengatakan pihaknya melihat daerah ini mempunyai 1.000 potensi wisata, baik itu bahari, wisata alam, budaya maupun kuliner yang perlu dikembangkan untuk menopang kemajuan ekonomi daerah.
Menurut data Bank Indonesia, pendapatan PDB atau Produk Domestik Bruto dari sektor pariwisata secara nasional pada tahun 2022 sebanyak 127,3 miliar dolar AS, Sulawesi Tengah hanya memberikan kontribusi 0,05 persen.
Lalu kontribusi dilihat dari kewilayahan Sulawesi, Maluku dan Papua atau Sulampua hanya 4,11 persen.
Oleh karena itu, KPwBI Sulawesi Tengah mengajak semua pihak ikut berkolaborasi memajukan pariwisata daerah ini untuk ekonomi berkelanjutan.
Sebagaiman kebijakan Bank Indonesia melaksanakan 3 hal prioritas, yaitu merumuskan dan melaksanakan ekonomi daerah, lalu melaksanakan pengawasan sistem pembayaran dan secara khusus membantu mengembangkan UMKM.
Dalam keterangannya pada hari Senin, tanggal 29 Juli 2024, dia mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mewujudkan ekonomi berkelanjutan di daerah ini.
“Maka salah satu upaya adalah meningkatkan sektor pariwisata, selain itu, kami juga fokus memberdayakan UMKM,” katanya.
Menurut data Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Disparekraf Sulawesi Tengah, tinggi kunjungan wisatawan nusantara di Provinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2023 sebanyak 5 juta orang.
Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2022 hanya 1,3 juta kunjungan.
Kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman juga mengalami peningkatan sebanyak 8 ribu lebih wisatawan.
Dan jumlah ini juga meningkat dibandingkan tahun 2022 hanya 3,280 wisatawan.
Rony Hartawan mengatakan tantangan utama sektor ini, yaitu infrastruktur belum memadai, lalu akses transportasi salah satunya rute penerbangan domestik pasca gempa berkurang.
“Lalu penerbangan langsung dari Bandara Soekarno Hatta menuju wilayah-wilayah yang mempunyai destinasi wisata tidak tersedia,” ucapnya.
Rony Hartawan menyampaikan meski kondisi saat ini terbatas, masih ada upaya lain yang dilakukan.
“Dan siap berkontribusi untuk itu,” pungkasnya. (*/Mey)