Nasional, gemasulawesi - Menteri Sosial Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, menerima kunjungan sejumlah kepala daerah di kantor Kementerian Sosial.
Mereka yang hadir antara lain Bupati Sumbawa Syarafudin Jarot, Bupati Tapin H. Yamani, Bupati Aceh Tengah Haili Yoga, serta Wakil Bupati Asahan Rianto.
Dalam pertemuan itu, Gus Ipul mengajak mereka turut memastikan penyaluran bantuan sosial berjalan tepat sasaran, termasuk dengan membenahi kualitas data penerima.
Gus Ipul mengatakan, "Langkah awal yang perlu kita lakukan adalah membenahi data. Jika kita bekerja sama memperbaikinya sesuai prosedur yang ada, maka kualitas data kita akan semakin baik dari waktu ke waktu."
Pembaruan data bisa dilakukan secara berkala agar informasi yang dimiliki selalu sesuai dengan kondisi di lapangan.
Gus Ipul menyebutkan bahwa ada dua cara yang dapat ditempuh dalam memperbarui data penerima bantuan sosial.
Cara pertama adalah jalur formal, yakni melalui pengajuan rutin yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
Sementara itu, masyarakat juga diberi kesempatan untuk ikut serta memperbarui data melalui aplikasi Cek Bansos.
Baca Juga:
Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong Perpanjang Masa Kontrak PPPK dari 1 Tahun Menjadi 5 Tahun
Lewat aplikasi Cek Bansos, warga memiliki hak untuk menyampaikan keberatan jika ada penerima bantuan yang dianggap tidak pantas.
Sebaliknya, jika ada orang yang sebenarnya layak menerima bantuan namun belum mendapatkan, mereka juga bisa diusulkan melalui aplikasi tersebut.
Fitur ini memberikan ruang bagi masyarakat untuk terlibat langsung dalam memastikan bantuan sosial benar-benar tepat sasaran.
Gus Ipul juga mengingatkan agar pemerintah daerah aktif memperbarui data secara berkala setiap tiga bulan.
Ia menekankan pentingnya pembaruan data karena kondisi warga bisa berubah, seperti ada yang meninggal, lahir, pindah domisili, atau mengalami perubahan status sosial.
Perubahan-perubahan ini dapat memengaruhi ketepatan penyaluran bantuan, sehingga pembaruan data menjadi sangat krusial.
"Setiap tiga bulan harus diperbarui, karena setiap hari pasti ada yang meninggal, ada yang menikah, ada yang lahir, dan ada juga yang pindah tempat tinggal. Semua itu terus berubah," jelasnya.
Gus Ipul juga menyoroti satu hal penting lainnya kepada para kepala daerah, yaitu perlunya memastikan bahwa bantuan sosial disalurkan sesuai ketentuan yang berlaku.
Baca Juga:
Lindungi Perempuan dari Kanker Serviks, Kemenkes Genjot Vaksinasi HPV dan Skrining Mandiri
Ia mengingatkan bahwa aturan yang sudah ditetapkan harus benar-benar dijalankan oleh seluruh pemerintah daerah tanpa ada pengecualian.
Dengan begitu, proses penyaluran bansos bisa berlangsung dengan lancar dan benar-benar sampai ke pihak yang berhak menerimanya.
Selain membahas bantuan sosial, Gus Ipul dan sejumlah kepala daerah juga mendiskusikan program Sekolah Rakyat yang merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto.
Sekolah Rakyat dirancang sebagai salah satu solusi untuk mengatasi persoalan kemiskinan dan mendorong penghapusan kemiskinan ekstrem di berbagai daerah.
Baca Juga:
SAPA UMKM: Strategi Digital Baru untuk Transformasi UMKM Indonesia Tag: Menteri UMKM
Karena itu, Gus Ipul mengajak pemerintah daerah untuk turut aktif berkontribusi dalam menjalankan program ini agar hasilnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat.
Ia menegaskan pentingnya kolaborasi demi memastikan Sekolah Rakyat bisa berjalan maksimal dan memberikan manfaat nyata bagi warga kurang mampu.
“Mari kita bekerja bersama untuk bangsa. Semua proses harus saling terintegrasi, menyatu, dan berkelanjutan di seluruh Indonesia,” ujar Gus Ipul.
Di penghujung pernyataannya, Gus Ipul mendorong pemerintah daerah agar turut membangun Taman Sekolah Rakyat.
Baca Juga:
Penegak Hukum Didesak BEM Nusantara Tertibkan Tambang Ilegal di Parigi Moutong
Ia mengajak agar kawasan-kawasan kumuh diubah menjadi ruang terbuka hijau yang lebih bersih dan tertata.
Tidak hanya memperindah lingkungan, taman tersebut diharapkan bisa memberi manfaat ekonomi bagi warga di sekitarnya.
Gus Ipul menyampaikan contoh nyata, seperti membersihkan sungai yang sebelumnya kotor dan kumuh.
Setelah dibersihkan, masyarakat bisa memanfaatkan area tersebut dengan menebar bibit ikan dan menanam tanaman pangan di sekitarnya.
Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Perketat Pembatasan dan Penutupan di Yerusalem
Dengan cara itu, lingkungan jadi lebih asri, sekaligus mendukung ketahanan pangan di daerah masing-masing. (*Zahra)