Nasional, gemasulawesi - Kementerian Sosial bersama Forum Keserasian Sosial menggandeng Pemerintah Kabupaten Trenggalek serta masyarakat Kelurahan Surodakan untuk menggelar kegiatan bersih-bersih sungai.
Dari kegiatan ini, kawasan sungai yang semula kurang terawat disulap menjadi ruang hijau yang lebih indah dan sekaligus mendukung ketahanan pangan warga sekitar.
Berbagai bentuk bantuan turut diberikan guna mendorong pemberdayaan masyarakat di sekitar lokasi. Salah satunya berupa 3 kwintal bibit ikan mujair untuk mendukung budidaya perikanan.
Tak hanya itu, warga juga menerima material bangunan untuk pembangunan gazebo, satu unit toren air, serta dukungan layanan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) bagi yang membutuhkan.
“Kami sudah melakukan penebaran benih, dan Kemensos menyalurkan bantuan sebesar Rp75 juta untuk pembangunan fisik, material, benih ikan, serta keperluan lainnya. Bantuan ini berasal dari Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial dan Non Alam,” ujar Fatma Saifullah Yusuf, Penasihat I DWP Kementerian Sosial, saat mewakili Kemensos.
Fatma bersama rombongan dari Dharma Wanita Persatuan Kementerian Sosial melakukan kunjungan ke lokasi sungai yang menjadi tempat kegiatan kerja bakti.
Kegiatan tersebut berlangsung pada akhir pekan lalu dan menjadi bagian dari rangkaian program pemberdayaan masyarakat.
Dalam kunjungan itu, Fatma didampingi langsung oleh Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin dan Novita Hardini, anggota Komisi VII DPR RI yang juga menjabat sebagai Ketua TP PKK Trenggalek. Mereka turut ambil bagian dalam penaburan benih ikan mujair.
Setelah kegiatan penebaran bibit ikan di sungai, rombongan Dharma Wanita Persatuan Kemensos melanjutkan kegiatan dengan menyapa warga sekitar.
Mereka didampingi Bupati Trenggalek, Ketua TP PKK Trenggalek, serta Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Restu Novi Widiani, dalam kegiatan tersebut.
Kunjungan ini juga menjadi momen penyaluran bantuan bagi dua lansia, Suparmiati dan Sakinem, sebagai bentuk perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan hidup yang layak.
Bantuan yang diberikan mencakup bahan makanan, susu, perlengkapan kebersihan pribadi (hygiene kit), hingga perlengkapan kamar seperti kasur, bantal, selimut, dan sprei.
Baca Juga:
Menarik! Kacamata AR Spatial dari Rokid Bisa Menampakkan TV Layar Raksasa di Wajah Anda
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menuturkan bahwa kondisi sungai di Kelurahan Surodakan sebelumnya sangat memprihatinkan.
Airnya dipenuhi sampah, mulai dari limbah plastik, popok sekali pakai, hingga kasur bekas yang mengapung di permukaan.
Melihat kondisi tersebut, ia berinisiatif menggandeng Kementerian Sosial untuk turut ambil bagian dalam penanganannya.
Forum Keserasian Sosial, perangkat daerah, serta warga setempat kemudian diajak bergotong royong membersihkan sungai melalui kerja bakti.
Tak berhenti hanya membersihkan sungai, Cak Ipin—sapaan akrab Bupati Trenggalek—juga mendorong pemanfaatan wilayah tersebut untuk mendukung ketahanan pangan.
Ia mengajak masyarakat sekitar agar tidak hanya menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga mengelolanya secara produktif.
Salah satu langkah yang diambil adalah mengarahkan warga untuk memelihara ikan mujair di sungai sebagai bentuk usaha menjaga ketahanan pangan sekaligus langkah antisipatif menghadapi potensi bencana.
“Saya salut dengan terobosan Pak Bupati Arifin dalam program kebersihan sungai yang diberi nama Kinasih. Dulu sungainya sangat kotor, penuh sampah, popok, bahkan ada kasur dan bantal yang mengambang. Tapi sekarang sungainya sudah bersih. Lebih dari itu, kini menjadi sumber protein karena ada ikan, jadi warga bisa memanfaatkannya untuk konsumsi yang lebih sehat,” ujar Fatma.
Baca Juga:
Apakah AI Menjadi Bermasalah? Pengguna Instagram Menyalahkan Bot atas Pemblokiran Massal
Cak Ipin meyakini bahwa melalui program Kinasih, berbagai bencana bisa dicegah sejak dini.
Salah satu contohnya adalah meminimalkan risiko penyakit yang muncul akibat lingkungan yang kotor dan menjadi sarang nyamuk.
Dengan sungai yang bersih, potensi banjir pun bisa ditekan karena aliran air tidak lagi tersumbat oleh sampah.
Selain itu, sungai tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk mengairi sawah dan ladang yang berada di sekitarnya.
Novita Hardini, Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek, menyampaikan bahwa program Kinasih merupakan bagian dari upaya mendukung visi Presiden Prabowo dalam membangun ketahanan pangan.
Ia menilai bahwa Kinasih bukan sekadar soal kebersihan sungai, tapi juga berkaitan erat dengan kemandirian pangan di tingkat lokal.
Menurut Novita, terciptanya ketahanan pangan yang baik sangat bergantung pada kondisi lingkungan yang bersih dan sehat.
Ia menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan yang telah diberikan oleh Kementerian Sosial dalam pelaksanaan program tersebut.
Baca Juga:
Snapchat Luncurkan Langganan Lens Plus, Memberi Pengguna Akses ke Ratusan Lensa AR
Ucapan apresiasi juga disampaikan kepada Fatma Saifullah Yusuf atas peran aktifnya sebagai istri Menteri Sosial dan Penasihat I DWP Kemensos.
Menurutnya, kehadiran Fatma yang terjun langsung ke berbagai daerah menjadi bentuk nyata dukungan terhadap upaya penyelesaian berbagai persoalan yang dihadapi kelompok pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS).
“Saya sangat menghargai peran Bu Fatma sebagai istri Menteri Sosial. Saya lihat beliau aktif turun langsung ke berbagai daerah bersama DWP, dan kali ini giliran Trenggalek yang dikunjungi dalam rangka kerja lapangan,” ujar Novita.
Fatma dalam kunjungan tersebut didampingi oleh jajaran Dharma Wanita Persatuan Kemensos, termasuk Intan Agus Jabo selaku Penasihat II Kemensos, serta Dewi Suhartini yang merupakan Kepala Sentra Kartini Temanggung. (*/Zahra)