DPR Dorong Penegakan UU TPKS dalam Kasus Kekerasan Seksual di Unsoed

Ketua Komisi XIII DPR RI Willy Aditya.
Ketua Komisi XIII DPR RI Willy Aditya. Source: (Foto/ANTARA/Zahra)

Nasional, gemasulawesi - Ketua Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya, menegaskan pentingnya penggunaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) dalam menangani dugaan kekerasan seksual yang mencuat di lingkungan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed).

Ia mengingatkan bahwa keberadaan UU TPKS harus benar-benar dimanfaatkan sebagai payung hukum untuk memastikan proses hukum berjalan sesuai aturan dan berpihak pada korban.

Willy juga menyayangkan bahwa meskipun Undang-Undang TPKS telah berlaku selama tiga tahun, belum ada satu pun pelaku kekerasan seksual yang diproses menggunakan regulasi tersebut.

Hal ini dinilainya sebagai bentuk kelemahan dalam implementasi hukum yang sudah tersedia.

Baca Juga:
Dana Bansos Disalahgunakan untuk Judol, 200 Ribu Penerima Dicabut

Ia menilai, peristiwa di Unsoed tidak cukup hanya ditindak melalui Permenristekdikti, karena peraturan tersebut hanya mengatur sanksi administratif dan tidak menyentuh aspek pidana yang lebih substantif sesuai amanat UU TPKS.

Willy menegaskan bahwa tindakan tak bermoral yang terjadi di institusi pendidikan harus ditangani dengan sangat serius menggunakan Undang-Undang TPKS.

DPR RI menegaskan komitmennya untuk mengawal kasus kekerasan seksual di Unsoed dengan pendekatan berdasarkan Undang-Undang TPKS, yang menempatkan korban sebagai pusat dalam proses pengungkapan fakta.

Pendekatan yang berpihak pada korban dipandang sebagai prinsip utama yang harus dipegang dalam menangani tindak kekerasan seksual.

Baca Juga:
Sidang Fariz RM Terkait Kasus Narkoba Kembali Ditunda, Terancam Hukuman hingga 20 Tahun Penjara

Aparat penegak hukum diminta tidak berlarut-larut dalam proses pencarian bukti, sementara pelaku masih bebas berkeliaran tanpa ada tindakan tegas.

“DPR bakal terus mengawasi penanganan kasus di Unsoed maupun yang terjadi di tempat lain. Penting bagi kita untuk menegaskan komitmen bersama bahwa perkara-perkara seperti ini harus diselesaikan melalui mekanisme yang sudah diatur dalam UU TPKS,” ujarnya.

Siapa pun pelakunya, tanpa memandang jabatan atau latar belakang, ia mendorong agar dijerat pidana dengan menggunakan UU TPKS.

“Entah itu profesor atau tukang parkir, semuanya harus diperlakukan setara di mata hukum,” ucapnya.

Baca Juga:
Prabowo Targetkan 20 Juta Penerima Makan Bergizi Gratis Jelang HUT ke-80 RI

Sebagai mantan Ketua Panja RUU TPKS, ia menegaskan bahwa semangat pembentukan undang-undang ini lahir dari keprihatinan terhadap maraknya kekerasan seksual yang sudah berlangsung kronis di Indonesia.

Ia menilai regulasi ini sudah memuat aturan yang komprehensif, termasuk sanksi pidana bagi pelaku.

“Bukan hanya soal menghukum, UU ini juga mengakomodasi keadilan bagi korban, prosedur hukum acara, hingga rehabilitasi,” katanya.

Sebelumnya, BEM Unsoed mendesak kampus untuk mengusut tuntas dugaan kekerasan seksual yang menyeret nama seorang guru besar dan diduga melibatkan mahasiswi.

Baca Juga:
Kemendagri Kaji Revisi UU Pemilu Berdasarkan Putusan MK tentang Pemisahan Pemilu Nasional dan Daerah

Sebagai bentuk kepedulian terhadap isu tersebut, para mahasiswa juga menggelar aksi solidaritas di lingkungan kampus Unsoed pada Rabu, 23 Juli. (*/Zahra)

...

Artikel Terkait

wave

Dana Bansos Disalahgunakan untuk Judol, 200 Ribu Penerima Dicabut

Kemensos menghentikan bansos bagi 200 ribu lebih penerima yang terindikasi bermain judi online, berdasarkan pencocokan data dengan PPATK.

YLKI Desak Penindakan Tegas Pengoplos Beras SPHP, Polisi Ungkap Modus dan Sita Puluhan Karung

YLKI soroti pengoplosan beras SPHP di Riau. Polisi ungkap modus pelaku, puluhan karung oplosan berhasil disita.

TNGR Perbaiki Jalur Rinjani Demi Keselamatan Pendaki, Usai Insiden Kecelakaan

Balai TNGR perbaiki jalur pendakian Gunung Rinjani untuk tingkatkan keselamatan, menyusul insiden jatuhnya pendaki asing di jalur Torean.

Target 10.000 Koperasi Desa Beroperasi Agustus 2025, KDMP Percepat Penguatan Ekonomi Lokal

Pemerintah targetkan 10.000 koperasi desa aktif Agustus 2025 melalui program KDMP untuk dorong ekonomi lokal dan kurangi pinjaman ilegal.

Sri Mulyani: SAL Digunakan Tambah Modal Kopdes Merah Putih, Pinjaman Bunga Ringan Dijamin Aman

Pemerintah gunakan SAL APBN 2025 untuk modal Kopdes Merah Putih, dengan pinjaman bunga ringan dan pengawasan ketat oleh bank Himbara.

Berita Terkini

wave

Inilah Sinopsis Film Keluarga Na Willa, Digarap oleh Tim Kreatif di Balik Film Jumbo yang Populer

Setelah Jumbo, Visinema Studios akan mempersembahkan film keluarga menarik lainnya yang tak kalah menarik, berjudul Na Willa

Menceritakan Kisah Cinta Sejati hingga Maut Memisahkan, Inilah Sinopsis Film Romansa Sampai Titik Terakhirmu

Film Sampai Titik Terakhirmu tayang hari ini, menceritakan kisah cinta antara pasangan viral Shella Selpi Lizah dan Albi Dwizky

Inilah Sinopsis Danyang Wingit Jumat Kliwon, Film Horor tentang Unsur Mistis dalam Budaya Jawa yang Dibintangi Celine Evangelista

Danyang Wingit Jumat Kliwon adalah film horor yang dibintangi oleh Celine Evangelista, berfokus pada unsur mistis dalam budaya Jawa

Janggal, Kejati Sulteng Belum Tetapkan Tersangka Dalam Kasus Dugaan Gratifikasi 500 Juta Tiga Proyek Jalan di Parigi Moutong

Sudah disita Kejati ratusan juta dana dugaan hasil gratifikasi, tapi anehnya belum ada tindaklanjut dari pihak kejaksaan.

Jadi Debut Bunda Corla di Layar Lebar, Inilah Sinopsis Mertua Ngeri Kali, Film Drama Komedi yang Lucu sekaligus Menyentuh Hati

Mertua Ngeri Kali adalah film drama komedi yang menghibur sekaligus menyentuh hati, dibintangi Bunda Corla yang kocak


See All
; ;